|
DIREKTUR Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Illah Sailah saat “press conference” di Gedung D Kemdikbud Senayan, Jakarta, Rabu (30/5) |
Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin (Bidikmisi) sudah memasuki tahun ketiga. Pada 2012, program beasiswa ini tidak hanya diberikan untuk lingkungan perguruan tinggi negeri (PTN), tetapi juga diuji coba untuk perguruan tinggi swasta (PTS) dengan alokasi 2.000 kuota.
Demikian terungkap dalam “press conference” Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktoret Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Illah Sailah yang berlangsung di Gedung D Kemdikbud Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/12). “Kami masih uji coba.
Tentunya harus ada persetujuan dari perguruan tinggi swasta juga, mau menerima Bidikmisi atau tidak," ujarnya.
Berdasarkan catatan, sejak diluncurkan pertama kali pada 2010 Bidikmisi terus mendapat penambahan jumlah mahasiswa penerima. Pada 2010 sebanyak 20 ribu penerima dan pada 2011 sebanyak 30 ribu penerima.
Dijelaskan, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 diberikan kuota Bidikmisi untuk 30 ribu mahasiswa. Namun, setelah ada APBN-Perubahan, jumlahnya akan bertambah menjadi 42 ribu, dengan rincian 40 ribu untuk PTN dan 2.000 untuk PTS.
Apabila PTS bersedia menerimanya, maka otomatis pihak PTS tidak boleh memungut biaya pendidikan kepada mahasiswa yang menerima Bidikmisi.
Illah menilai, Bidikmisi bagi PTS ini bisa menjadi promosi karena bisa menjadi bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) mereka.
“PTS diharapkan mampu menerapkan subsidi silang dan memberi kesempatan bagi siswa berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu,” katanya.
Lebih jauh, dia menjelaskan, program studi yang diikutkan dalam Bidikmisi ini adalah program studi pilihan yang dianggap strategis, di antaranya kedokteran, teknik, sains, pertanian, dan akuntansi.
Sementara itu, pada 2012 ini tercatat 75.034 siswa yang mendaftar beasiswa Bidikmisi pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) melalui Jalur Undangan. Dari jumlah itu, yang lolos secara akademik mencapai 15.313 siswa. Para siswa yang lolos tersebut selanjutnya akan menjalani verifikasi.
Berdasarkan catatan Kemdikbud, sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) yang terdata paling banyak menyerap kuota Bidikmisi adalah Universitas Negeri Semarang, yaitu 1.450 mahasiswa. Lalu, Institut Pertanian Bogor (IPB) sekitar 1.000 mahasiswa, serta Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI) masing-masing 800 mahasiswa